Fuel Cell

Fuel Cell atau sel bahan bakar adalah mesin konversi energi yang mengubah energi kimia
menjadi energi listrik. Fuel cell dapat menghasilkan listrik dari unsur kimia hidrogen dan
oksigen yang efisien tanpa menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan.

Sumber: btp.b2tke.bppt.go.id

Fuel cell telah banyak dikembangkan dan merupakan teknologi elektrokimia yang sangat
menarik dan efektif sebagai pembangkit listrik. Di era sekarang dimana sumber energi yang
berasal dari alam sebagai pembangkit listrik semakin menipis. Maka fuel cell adalah
alternatif terbaik sebagai pembangkit energi listrik.

Fuel cell disebut ramah lingkungan karena bersumber dari anoda hidrogen dan katoda
oksigen sehingga menghasilkan elektrolit yang dapat menghantarkan listrik. Pembuangan
atau limbah yang dihasilkan fuel cell berupa air yang tidak mengandung zat pencemar
sehingga ramah lingkungan.

Pengaplikasian fuel cell diantaranya sebagai pembangkit listrik, bahan bakar kendaraan
transportasi, mikro power, pembangunan dan sumber energi alternatif, murah dan dinamis.

Fuel cell dapat juga dijadikan sebagai bahan bakar sepeda motor, mobil dan kendaraan
transportasi lainnya. Pada umumnya emisi atau gas buang yang dihasilkan oleh bahan bakar
bensin, solar dan lainnya berupa gas buang carbon dioksida yang mengandung zat pencemar

terhadap kesehatan dan lingkungan. Dengan fuel cell, zat buang yang dihasilkan berupa air
atau uap air.

Reaktan antara anoda hidrogen dan katoda oksigen akan menghasilkan elektrolit dengan zat
buang berupa air.

Menurut LIPI pada website www.fisika.lipi.go.id menjelaskan bahwa sel bahan bakar tak
sama dengan baterai dan bukan mesin motor bakar.

Seperti baterai, fuel cell mempunyai output listrik dan tak mempunyai bagian yang bergerak
namun serupa dengan mesin motor bakar yang membutuhkan suplai bahan bakar secara
terus menerus.

Dalam sebuah unit sel bahan bakar terdapat komponen-komponen diantaranya elektrolit,
elektroda (anoda dan katoda), katalis, reformer, tangki bahan bakar dan grafit atau kemasan
agar gas bahan bakar tidak bocor.

Riset dalam elektrolit sel bahan bakar berkembang untuk menggantikan elektrolit cair yang
kurang aman dan memiliki keterbatasan pembangkitan listrik dengan elektrolit padat.
Elektrolit padat yang banyak diteliti adalah polimer dan keramik.

Kontributor: Rizki Maulizar (rizkimaulizar23@gmail.com)

By Caesar Wiratama

aeroengineering services merupakan jasa layanan dibawah CV. Markom dengan berbagai jenis solusi, mulai dari drafting CAD, pembuatan animasi, simulasi aliran dengan CFD dan simulasi struktur dengan FEA.

Sumber:
http://btp.b2tke.bppt.go.id/fuel-cell/ (Diakses pada 6 April 2021)
http://www.fisika.lipi.go.id/webfisika/content/mengembangkan-fuel-cell-indonesia (Diakses
pada 6 April 2021)

Author: admin

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *